PSV Batal Datang Gara-gara Kisruh PSSI - Keinginan ribuan penggemar untuk menyaksikan klub raksasa Erdevisie, PSV Eindhoven, dalam ajang Jakarta Challenge terpaksa gagal diwujudkan. Pihak promotor Jakarta Challenge, Soujana Media, membatalkan laga yang seharusnya berlangsung pada 9 dan 12 Januari tersebut karena PSSI dianggap melanggar kontrak yang disepakati.
Dalam rilis resmi yang disebar ke media, Soujana Media menyatakan, PSSI tidak bisa memenuhi permintaan mereka yang ingin melihat pemain terbaik Indonesia dalam laga ini. PSSI, dinilai Soujana Media, justru akan menurunkan pemain yang tidak kredibel dalam laga ini. Padahal, di dalam kontrak sudah jelas disebutkan bahwa PSSI harus menurunkan pemain-pemain terbaiknya, seperti Bambang Pamungkas, Cristian Gonzales, Firman Utina, Egi Melgiansyah, dan lain sebagainya.
"Krisis yang terjadi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan tidak bisa tampilnya pemain papan atas membuat kami menilai tidak ada tim yang kredibel untuk pertandingan ini. Sungguh disayangkan. Di saat kami menjanjikan pemain terbaik seperti yang tercantum dalam kontrak, tapi tidak bisa dipenuhi PSSI di sisi lain," demikian pernyataan Soujana Media.
Selain itu, Soujana beralasan, keputusan PSSI menurunkan tim "lapis kedua" tersebut bisa membuat mereka mengalami kerugian dalam hal finansial. Dinilai, tidak banyak penonton yang akan hadir dalam laga ini karena tak ada pemain bintang yang bisa menyedot perhatian publik. Soujana Media juga memprediksi, pihaknya akan kesulitan untuk mendapatkan sponsor karena alasan yang sama.
"Bila kami tetap melanjutkan menggelar pertandingan ini, itu akan berisiko dari sisi keuangan dan kami tidak mau menderita kerugian besar. Kami tidak terlalu yakin penjualan tiket akan bisa menutupi biaya mendatangkan PSV ke Jakarta," tutur pihak Soujana Media.
Soujana Media sebenarnya menyayangkan pembatalan ini sebab hal ini bisa berakibat buruk terhadap sepak bola Indonesia pada masa depan. Perusahaan asal Malaysia ini mengatakan, klub-klub Eropa atau event organizer internasional akan berpikir panjang sebelum memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan PSSI karena takut mengambil risiko atas ketidakstabilan dari sepak bola PSSI.
Tak hanya sepak bola Indonesia yang dirugikan, Soujana Media menilai bahwa pembatalan ini juga akan merugikan para pemain muda yang sebenarnya punya kesempatan untuk menimba ilmu dari para pemain papan atas dunia. "Kami menyampaikan permintaan maaf kepada puluhan ribu fans Indonesia yang ingin menyaksikan pemain kelas atas dunia di pergantian tahun," tutup pernyataan tersebut.
0 komentar:
Post a Comment