Wednesday, November 30, 2011

Laporan Praktikum Kimia Kontrol Keasaman Larutan Penyangga

Laporan Praktikum Kimia Kontrol Keasaman Larutan Penyangga
Tujuan
- Ngerjain Agis
- Ngisengin Agis
Dasar Teori Laporan Praktikum Kimia Kontrol Keasaman Larutan Penyangga

Larutan yang mengandung campuran asam lemah dan garamya dari basa kuat atau basa lemah dari garamnya dari asam kuat disebut larutan penyangga atau buffer.
Larutan penyanga mempunyai keistimewaan sebagai berikut :
pH larutan dianggap tidak berubah jika larutan diencerkan atau ditambah asam atau basa.
  1. 3. Persamaan Reaksi
Reaksi antara asam lemah dengan Basa kuat
-          CH3COOH + NaOH →  CH3COONa + H2O
CH3COOH + Na+ + OH- →   CH3COO- + Na+ + H2O
CH3COOH + OH- → CH3COO- + H2O
Reaksi antara basa lemah dengan Asam kuat
-          NH4OH + HCl → NH4Cl + H2O
NH4OH + H+ + Cl- → NH4+ + Cl- + H2O
NH4OH + Cl- → NH4+ + H2O
Larutan penyangga atau dikenal juga dengan nama larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH apabila larutan tersebut ditambahkan sejumlah asam atau basa maupun diencerkan dengan menambah sejumlah volume air. Larutan buffer dapat bersifat :
Larutan penyangga yang bersifat asam
Larutan penyangga yang bersifat asam adalah sesuatu yang memiliki pH kurang dari 7. Larutan penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan garammya – acapkali Garam Natrium 
Contoh yang biasa merupakan campuran asam etanoat dan natrium etanoat dalam larutan. Pada kasus ini, jika larutan mengandung konsentrasi molar yang sebanding antara asam dan garam, maka campuran tersebut akan memiliki pH 4.76. Ini bukan suatu masalah dalam hal konsentrasinya, sepanjang keduanya memiliki konsentrasi yang sama.
Anda dapat mengubah pH larutan penyangga dengan mengubah rasio asam terhadap garam, atau dengan memilih asam yang berbeda dan salah satu garamnya.
Larutan penyangga yang bersifat basa
Larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH diatas 7. Larutan penyangga yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan garamnya.
Seringkali yang digunakan sebagai contoh adalah campuran larutan amonia dan larutan amonium klorida. Jika keduanya dalam keadaan perbandingan molar yang sebanding, larutan akan memiliki pH 9.25. Sekali lagi, hal itu bukanlah suatu masalah selama konsentrasi yang anda pilih keduanya sama.
Konsep dari cara kerja larutan buffer
Larutan buffer merupakan campuran dari asam lemah dengan garamnya yang berasal dari basa kuat atau basa lemah dengan garamnya yang berasal dari asam kuat. Seperti pada larutan Natrium Asetat yang merupakan larutan yang dapat berdisosiasi secara sempurna. Namun, pada larutan asam asetat tidak terdisosiasi secara sempurna
CH3COOH ⇌ CH3COO- + H+
Karena adanya ion – ion asetat dalam jumlah banyak (yang berasal dari disosiasi natrium asetat), akan menggerser kesetimbangan kea rah pembentukan asam asetat yang tidak terdisosiasi (yaitu, kea rah ruas kiri persamaan di atas). Larutan ini akan memiliki pH yang tertentu dan pH ini akan bertahan baik sekali, bahkan jika ditambahkan asam atau basa. Jika ion hidrogen (yaitu, suatu asam kuat) ditambahkan, ini akan bergabung dengan ion asetat dalam larutan untuk membentuk asam asetat yang tidak terdisosiasi :
CH3COO- + H+ → CH3COOH
Karena konsentrasi ion hidrogen tidak berubah, apa yang terjadi hanyalah bahwa jumlah ion asetat berkurang, sementara jumlah asam asetat yang tidak terdisosiasi bertambah.

1 komentar:

Anonymous said...

wah ,, gak da pembahasaannya,, :D

Post a Comment

 
Copyright 2009 Kid Blog|Privacy Policy